Thursday, May 19, 2016

Masih Ingatkah Kamu dengan 10 Jajan Pasar Tradisional Ini? Masih Mudah Mendapatkannya Hingga Sekarang, Lho!

Jajan pasar tradisional, hmmm pasti sudah sering mendengarnya kan? Jajan pasar merupakan makanan pelengkap atau makanan untuk beberapa acara tertentu. 

Terlepas dari banyaknya makanan modern yang ada di café maupun restoran, jajan pasar tradisional masih tetap eksis. Jajan pasar bisa dalam bentuk basah dan kering, makanan ringan tradisonal ini tidak kalah dengan makanan kekinian. Baik dari rasa maupun sejarahnya.

Jajan pasar banyak ditemukan di beberapa tempat yang menjual makanan tradisional. 

Namun banyak tempat seperti café dan restoran yang menjual berbagai jajan pasar, dan menjadikannya sebagai menu utama. Makanan ini juga biasa kalian temui saat bulan Ramadhan, biasanya sebagai menu berbuka puasa. 

Resep beberapa makanan ini juga mudah untuk dicoba dirumah. Dan berikut jajanan pasar tradisional yang ena – ena.

  • Nagasari 
Makanan kenyal yang berbahan dasar pisang ini merupakan khas Jepara. Kalau orang jawa menyebut makan ini dengan ‘Nogosari’. Dan rasanya tidak kalah dengan makanan modern lainnya.
Kue ini terbuat dari tepung sagu, santan, gula dan tentunya pisang. Kemudian dikukus dan dibalut dengan daun pisang sebagai bungkusnya. Dan Nagasari siap untuk dinikmati.


Nagasari via iis-resep.blogspot.com

  • Klenyem 
Makanan khas Jawa ini terbuat dari singkong. Di beberapa daaerah di Jawa nama orang menyebutnya dengan nama yang berbeda seperti Cemplon, Misro, dll.
Makanan ini memiliki bentuk bulat dengan tekstur yang agak kasar. Biasanya pada acara tertentu makanan ini dibuat, namun ada juga yang menjualnya seperti di pasar tradisional. 

Kalian pun bisa membuat sendiri jajanan pasar khas Jawa ini. Dengan berbahan dasar singkong yang sudah diparut dan dihaluskan, tambahkan sedikit garam, didalamnya diisi dengan gula merah kemudian digoreng. 

Klenyem siap dihidangkan, bisa sebagai pelengkap teh atau kopi untuk melengkapi santaimu.

Klenyem via kulinerjawa.masakbagus.com

  • Kue Lapis Beras 
Dinamakan kue lapis karena kue ini berlapis – lapis dan dengan warna yang berbeda di tiap lapis. Kue lapis ini termasuk kue basah, kue yang lembut ini juga merupakan jajan pasar tradisional.

Tidak susah untuk menemukan kue ini karena terdapat di beberapa daerah Indonesia.

Dan untuk kalian yang ingin membuatnya sendiri sangatlah mudah. Cukup dengan bahan tepung kanji, tepung beras, santan, dan gula pasir dicampur kedalam loyang kotak. Setelah itu dikukus, kemudian dipotong menjadi persegi panjang. 

Kue lapis beras handmade­ – mu siap disajikan.

Kue lapis beras via kulinerjawa.masakbagus.com
  • Gula Kacang 
Gula kacang atau ampyang, jajanan pasar yang sayang untuk dilewatkan. Dengan rasa manis dan gurih sangat cocok menjadi cemilan. Berbahan dasar kacang, jajanan ini mudah ditemukan salah satunya Kota Salatiga.
Untuk membuatnya cukup dengan mencairkan gula jawa atau gula aren. Kemudian tambahkan beberapa kacang tanah. Untuk menambah cita rasa bisa ditambahkan air perasan jahe. 

Cukup mudah kan? Gula kacang cocok dinikmati saat sore bersama teman – teman.

Gula Kacang via www.berdesa.com

  • Gethuk Lindri 
Merupakan jajanan pasar khas daerah Jawa yang berbahan dasar singkong. Ada dua macam gethuk yaitu Gethuk yang dimana hanya singkong yang direbus kemudian ditaburi potongan kecil gula jawa.
Lalu bedanya dengan Gethuk Lindri apa ya?
Bukan hanya berbeda namanya saja namun bentuknya juga berbeda. Gethuk Lindri dibuat dari singkong yang dihaluskan kemudian diberi warna alami kemudian dicetak kecil – kecil. Atau langsung ketika digiling kita potong kotak – kotak juga bisa.
Biasanya dicampur dengan parutan kelapa, Wanna try this one?
Gethuk Lindri via http://blog.uad.ac.id/ 

  • Mendut 
Nama yang tidak asing di telinga karena mirip dengan nama candi di Muntilan, Candi Mendut. Tapi ini bukan candi ya melainkan ini juga termasuk jajanan pasar tradisional. Mendut (Jawa) atau bisa disebut Kue Bugis (Makassar) bertekstur lembut dan kenyal.
Biasanya terdapat di acara pernikahan tradisonal maupun khitanan. Kue Mendut terbuat dari tepung beras yang diberi warna alami, biasanya hijau atau merah. 

Kemudian didalaamnya diisi dengan parutan kelapa yang sudah dicampur dengan gula jawa cair, diberi kuah santan lalu dibungkus dengan daun pisang atau plastik.

Mendut via rumahkuefarida.blogspot.com

  • Lepet Jagung 
Jajanan pasar ini sedikit unik karena menggunakan bahan satu buah baik jajanan dan pembungkusnya. Lepet atau Lemet Jagung bentuknya mirip lontong.
Tekstur kue ini sedikit kasat dan lengket, namun tetap enak rasanya.
Berbahan dasar jagung, tepung beras dan santan ini mudah ditemukan dibeberapa daerah, terutama di Jawa. 

Dengan ditambah sedikit garam dan santan untuk rasa gurih, serta daun pandan sebagai aroma yang khas.  Kemudian dibungkus dengan klobot atau kulit jagung. Lepet sangat cocok sebagai kudapan yang nikmat.

Lepet jagung via mamah-ella.blogspot.com

  • Kue Serabi 
Sangat di beberapa daerah di Indonesia salah satunya Surakarta. Disana Serabi Notosuman merupakan jajanan pasar yang terkenal bagi wisatawan. Serabi juga makanan yang sering dijumpai di cafe maupun restoran.
Bahannya untuk membuat serabi yaitu tepung beras, tepung roti, susu, santan dan gula. 

Dengan alat penggorengan berbentuk bulat bahan tersebut dicampur kemudian dimasukkan. Biasanya ditambahkan topping seperti coklat, keju, pisang, dll.

Kue serabi via sinidong.blogspot.com

  • Klepon 
Jajanan pasar yang satu ini memiliki bentuk seperti onde – onde. Namun yang membedakan adalah tekstur klepon yang lembut dan isi dari klepon.
Klepon bisa disajikan dalam berbagai warna, tentunya warna alami.
Namun biasanya klepon berwarna hijau, dari daun pandan dan dibungkus dengan daun pisang. Bahannya dari tepung beras ketan yang dibentuk bola kecil, kemudian diisi dengan gula jawa. 

Untuk finishing ditaburi parutan kelapa dibagian luarnya. Menarik bukan jajanan pasar satu ini?

Klepon via soktau.com

  • Pukis 
Kue yang juga termasuk jajanan \pasar ini sudah banyak dijumpai dan mudah ditemukan. Karena banyak pengusaha maupun cafe yang memiliki menu kue pukis ini dengan berbagai macam rasa dan warna.
Kue pukis berbentuk setengah lingkaran ini sangat cocok sebagai cemilan sebagai teman ngobrol.
Bahannya juga mudah ditemukan, adonan tepung terigu, ragi, susu, gula, dan santan. Dipanggang dalam loyang berbentuk setengah lingkaran. 

Untuk menambah rasa bisa ditaburi cokelat, parutan keju, selai, dll. Sangat cocok dihidangkan diberbagai acara baik santai maupun formal.

Pukis via http://1001resepmasakan.com/

Bagaimana? Beberapa jajanan pasar yang bisa dicoba dirumah atau ingin berwisata kuliner dengan mengunjungi daerah asal jajanan pasar. 

Dengan mencoba dirumah mungkin saja bisa menjadi ide bisnis yang bagus. Dengan mengunjungi daerah asal juga kalian bisa sekaliantravelling dan wisata kuliner.

Jajanan pasar bukan berarti ketinggalan zaman, karena jajanan pasar juga memiliki rasa khas sendiri. 

Di zaman modern sudah sedikit orang yang membuatnya, namun kalian tidak usah panik karena banyak resep jajan pasar yang ada di internet. 

Karena tidak terlalu susah membuatnya dan bahannya pun mudah ditemukan, kalian pasti bisa membuat resep jajanan pasar sendiri. 

Jajanan pasar bisa kalian sajikan saat acara baik formal maupun informal. Dan jajanan pasar juga bisa menjadi kebanggan tersendiri karena makanan khas negara kita, Indonesia.
Share:

Jangan Ngaku Suka Makanan Korea Kalau Belum Kesini. 8 Place Korean Foods yang Ada Di Jogja dan Pasti Bikin Kamu Ketagihan!

Annyeong haseyo yeoreobun.. Sugeng Rawuh.

Daerah Istimewa Yogyakarta, yup! Jogja. Selain Jakarta, Bandung, Surabaya dan Malang, ternyata Jogja tidak ingin kalah saing dengan kota – besar lainnya.
Demam K – Pop yang sudah melanda dimana – mana sekarang, marak pula dengan makanan ala – ala korea. Sajian yang menggiurkan jika kalian penikmat drama korea (drakor). 

Salah satu makanan asia ini ternyata cepat naik daun dan mengalahi pesaing – pesaingnya seperti masakan China, Jepang, dan Thailand.

Yang cukup unik dari masakan korea adalah menu penyajian, tampilan dan terutama rasa. Makanan korea memang tidak mudah menyatu dengan lidah masyarakat Indonesia seperti masakan Jepang dan China yang mayoritas masyarakat di Indonesia banyak penduduk Chinise.
Seakan – akan kita tersesat dalam adegan di drakor yang menonjolkan bahwa adegan wanita atau pria sedang makan dengan lahap dan santap.

Bukan tertipu ya guys, tetapi kalian harus tahu bawa tidak semua orang Indonesia menyukai makanan korea. Ada yang bilang makanan korea itu enak kaya di film – film, ada yang bilang makanan korea lebih sehat, ada yang bilang makanan korea kecut, hambar, aneh, ada banyak persepsi deh.
Tenang ya Chingu, di Jogja sudah banyak restoran – restoran dan kedai yang menyuguhkan makanan korea mulai dari rasa korea asli hingga masakan korea yang sudah di atur sesuai lidah orang Indonesia.

Kalian tinggal pilih, atau bahkan kalian bisa mencicipi semua tempat yang menawarkan salah satu makanan asia ini.

Silla Restaurant


Silla Restaurant via http://www.silla-resto.com 
Ini dia, buat kalian yang pertama kali ingin mencoba masakan korea yang ori. Kenapa Ori? Karena Silla Restaurant merupakan Restoran berkelas internasional yg menyediakan masakan Korea, Jepang & China. 

Diolah oleh koki yang berpengalaman dengan harga yang terjangkau.
Berbagai macam fasilitas juga tersedia seperti Tatami untuk tamu yang menginginkan privasi dalam menyantap hidangan yang dipesan dengan beragam ukuran & kapasitas jumlah tamu.
Untuk Tatami kecil bisa muat untuk 4-6 orang. Tatami sedang untuk 6-8 orang, Tatami besar untuk 10-12 orang.
Silaa Restaurant terletak di Jl. Ring Road Utara No. 33, Sleman, Yogyakarta, Indonesia

Dae Jang Geum Restaurant
Dae Jang Geum via http://echaarose.com
Dae Jang Geum via http://echaarose.com
Untuk kalian penggemar drakor pasti pernah tahu film yang berjudul Dae Jang Geum. Right, Salah satu restaurant korea ini juga menjadi tempatfavourite anak – anak hingga dewasa.
Bicara soal rasa, Dae Jang Geum Restauran termasuk salah satu resto yang menyajikan masakannya sudah disesuaikan dengan lidah Indonesia. 

Nah, biacara tempat, tempat di Dae Jang Geum mulai dari bangunan, tempat makan, hingga ornamen – ornamennya, mirip kaya di kerajaan Korea. Jadi, ga nyesel deh buat pamer foto kalian di tempat ini.
Dae Jang Geum Restaurant terletak di Jl. Palagan Tentara Pelajar KM. 8,5, Donoharjo Ngaglik, Kec. Sleman, DIY. Harga? Tenang aja, masih terjangkau kok. Oh iya, ada Chinese Foods juga kok.
Ini yang paling dicari dari semua penikmat drakor. Dae Jang Geum satu – satunya tempat makan Korea yang menyewakan Hanbok lho, kalian hanya perlu mengocek dompet 20ribu untuk menyewa pakaian khas Korea satu ini.

Michigo Restaurant
Yuk, makan masakan Korea di mall. Wah, ini dia yang di cari – cari kalau kita pergi ke mall. Michigo Restaurant ini memang didesain khusus terutama untuk masyarakat Jogja kelas menengah ke atas.
Soal rasa, Michigo sudah dirancang juga untuk para penikmat salah satu masakan di Asia ini. 

Harga? Biarpun interior dan segalanya mewah, harga di Resto ini terjangkau dong pastinya, tinggal pilih sesuai keinginanan teman – teman yaa. Michigo Restauran terletak di Jl. Adisutjipto. Ambarrukmo Plaza Lantai 3.
Berbeda dari yang lain, Michigo Restauran ini menawarkan konsep self-service. Memang, konsep semacam ini mungkin belum terlalu populer di Indonesia.
Betapa tidak, konsep secara umum ketika makan di tempat makan adalah konsumen mendapatkan layanan mulai dari pemesanan, makanan sampai di meja, dan meninggalkan tempat makan.

Mushiro
Mushiro via https://twitter.com 
Murah, Terjangkau, Cozy. Dimana lagi kalo bukan di Mushiro. Makanan Korea boleh coba – coba tapi jangan sampe doyan ya, hehe..
Tempat satu ini memang tidak seperti di restauran – restauran, tapi disini tempatnya kebanyakan para mahasiswa yang datang karena warung makan ini sangat terjangkau untuk dompet mahasiswa.
Soal rasa, jangan di ragukan lagi, biarpun murah tapi rasa tidak murahan. Rasa masakan Korea disini bikin kamu lumer deh pokoknya. Pas banget sesuai sama rasa masakan Indonesia.
Eits, biarpun sesuai tapi bumbu disini masih pakai resep khas Korea lho. Jadi kalian ga bakal nyesel deh.
Mushiro terletak di Jl. Gejayan No.33, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281. Sesekali untuk mampir boleh kok buat ketemu sama oppa – oppa yang cute banget walaupun mereka hanya memandang kita saat makan. Hehe

Dak Gal Bi
Dak Gal Bi via https://makanjogja.com 
Ini dia Dak Galbi, warung makan ala – ala Korea. Kalo di drakor kamu pasti lihat aktor yang suka jajan – jajan di pinggir jalan yang di jual oleh ahjuma – ahjuma kan?
Di Jogja juga ada lho, letaknya di samping Galleria Mall Yogyakarta, yang banyak foodcourtnya. Keliatan kok kalau dari perempatan lampu merah.
Warung makan ini juga termasuk murah, namanya juga warung makan pinggir jalan. Jangan khawatir ya guys, bukan berarti dipinggir jalan rasanya juga beda dari tempat makan yang lain. Rasa hampir sama tapi porsi yang beda. Hehe

BonChon
Kalau di Ambarrukmo punya Michigo, kalo di JCM punya BonChon. Masakan Korea satu ini berbeda dengan masakan – masakan yang lain.
Kalau di BonChon menu andalannya itu ayam Korea. Nah, buat yang suka cemilan, menu satu ini layak kamu coba. Karena hanya di Bonchon yang menyediakan ayam Korea.
Letaknya di Jl. Magelang KM.6 No. 18 Yogyakarta (Jogja City Mall). Menurut Owner BonChon cabang Yogyakarta, mengatakan bahwa restoran ini memiliki konsep Fast Casual Restaurant yang sehat, segar, dan unik.
Ayam goreng BonChon memiliki dua pilihan varian yakni original dan spicy dengan basis rasa manis yang dominan. Citarasa inilah yang menjadi jalan bagi pihaknya untuk merebut konsumen mengingat lidah orang Yogyakarta dan sekitarnya lebih akrab dengan rasa manis.

Seorae Restauran
Seorae Restaurant via http://www.qraved.com 
Satu lagi masakan Korea yang ada di Ambarrukmo Plaza. Seorae, tempat ini masih dibilang sangat baru di Jogja. Karena satu – satunya tempat masakan korea yang dihidangkan alat masak yang sudah tersedia di meja, mirip kan kaya di film – film Korea.
Restauran satu ini konsepnya menarik plus otentik banget. Harga disini juga tergolong kelas menengah ke atas, jadi buat kalian yang pengen nyobain masakan Korea di Seorae dan dompet masih tipis, nggak ada salahnya kita nabung dulu untuk meluapkan rasa penasaran sama daging yang katanya menggoda lidah.

K – Mie
Mie Korea satu ini memang terbilang Unik. Kenapa? Jenis makanan hingga pengukuran porsi yang menggunakan nama-nama boysband girlsband dari Korea.
Untuk ukuran “Porsi Super Junior” ini adalah penamaan untuk porsi sedang, sedangkan untuk porsi besar, mereka menyebutnya “Big Bang”.
K – Mie terletak di Jl. Gambiran no 57 A Yogyakarta. Harga dan rasa cocok banget sama kantong mahasiswa. Kalau ke sini dijamin nggak bangkut seketika deh.

Haroro Ramyun
Haroro Ramyun via  http://www.javafoodie.co 
Ramen, biasanya yang kita tahu kalau ramen berasal dari Jepang. Tapi ada yang beda di Haroro Ramyun. Mereka menyediakan Ramen asal korea yang rasanya memang berbeda dari ramen Jepang. Walau sama – sama berbahan tepung tapi rasa dan penyajiannya sangat berbeda.
Haroro Ramyun terletak di ruko Rafflesia No. 8 Babarsari. Yogyakarta. Desain intirior yang cukup unik membuat para pengunjung merasa nyaman untuk nongkrong atau sekedar makan.
Harga bisa dibilang murah, apalagi untuk para mahasiswa banayk diskon kalo kamu menunjukan kartu tanda mahasiswa Jogja.
Yogyakarta, sudah menjadi metropolitannya anak – anak remaja di Jogja. Kota pelajar ini sudah banyak dikunjungi pendatang baru dari berbagai macam daerah luar jawa.
Untuk usaha di bidang kuliner saja sudah menjamur, sayang kalau kita pergi di Jogja tidak mencicipi salah satu masakan Korea ini. 

Ya, walaupun kebanyakan dari semua tempat masakan korea juga menyediakan masakan Jepang dan Cina, tapi tidak menurunkan cita rasa khasKorean Foods.
Semua balik lagi ke diri masing – masing ya guys, pilih makanan yang sesuai dengan kantong dan perut kamu. Tapi jangan sungkan untuk mencoba hal – hal baru agar kamu nggak penasaran.
Share:

Monday, May 16, 2016

Gawat! Ada 20 Makanan Indonesia yang Terancam Punah. Ayo Lestarikan!

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak sumber warisan budaya.  Salah satu yang termasuk dalam warisan budaya di indonesia adalah beragamnya makanan tradisional di beberapa daerah Indonesia. Dan tentunya mempunyai ciri khas masing-masing.



Membicarakan tentang kuliner atau soal makan-makan memang selalu menyenangkan. Apalagi yang enak, sesuai selera, dan pastinya membuat perut kita kenyang sekaligus puas. 

Jaman sekarang, kamu sudah bisa tidak perlu repot-repot membuat makanan sendiri. Karena rumah-rumah makan kuliner di indonesia sudah banyak merajalela di setiap sudut wilayah. 
Sehingga, kamu bisa bebas membeli sesuka hati.

Di saat kita kecil mungkin kita sering memakan makanan yang kamu sukai dengan ciri khas rasa yang enak. 

Namun tak selamanya lho makanan yang kamu suka selalu ada. Tidak hanya satwa yang semakin tahun semakin langka, tumbuh-tumbuhan pun juga sama ada yang mulai langka. 
Sehingga, makanan yang menggunakan bahan tumbuhan tersebut menjadi ikut langka pula.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan makanan-makanan ini langka dicari. 

Bisa dikarenakan musim yang tidak menentu, semakin sedikit orang yang menguasai teknik pembuatan makanan tersebut, berkurangnya tumbuh-tumbuhan sebagai bahan pokok karena ulah nakal manusia yang tidak membantu melestarikan, dan beralihnya orang-orang ke makanan yang lebih modern.

Oke, Supaya kamu tidak semakin penasaran, berikut bisa kamu simak makanan-makanan apa saja sih yang hampir punah?. Let's see it, guys!

Sayur Babanci

Sayur Babanci via www.buahatiku.com

Sayur Babanci merupakan salah satu makanan khas Betawi yang biasanya disajikan pada hari-hari besar keagamaan. Sayur ini berisikan daging sapi, daging kelapa muda, dan petai dengan kuah asam pedas dan bersantan. 

Salah satu yang membuat makanan ini hampir punah karena bahan-bahan untuk membuat makanan ini sudah sulit ditemukan di Jakarta. Seperti temu mangga, kedaung, bangle, adas, dan lempuyang.

Mie Lethek

Mie Lethek Goreng via fahmi-artcolection.blogspot.com

Mie Lethek merupakan makanan khas Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Makanan ini disebut Mie Lethek karena warnanya yang kusam dan kurang menarik, dalam bahasa jawa disebut "lethek". 

Mie ini hanya berasa pedas berupa mie goreng atau rebus. Walaupun mie ini hampir punah, tapi masih diminati wistawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

Gula Puan

Gula Puan via voi.rri.co.id

Makanan ini merupakan makanan yang berasa manis, khas dari daerah Palembang. Bisa dikatakan, makanan ini adalah 'kejunya Sumatera Selatan'. Dulu, makanan ini adalah makanan para raja.

Bahan utama dari makanan ini adalah gula pasir dan susu kerbau. Butuh waktu yang lumayan lama untuk mengolah makanan ini yaitu dibutuhkan sekitar 3-4 jam. 

Selama itu pula, jangan lupa untuk diaduk secara terus menerus agar tidak gosong. Saat ini hanya ada 1 penjual di gerbang masjid agung palembang setiap hari jum'at. 

Hal yang menjadi makanan ini sulit dicari karena susu kerbau sudah sulit ditemukan.

Bassang

Bassang Makassar via hesti-myworkofart.blogspot.com

Bassang merupakan makanan tradisional yang berasal dari Sulawesi khususnya di daerah Makassar. Dinamai Bassang, yakni berasal dari kata bassoro yang berarti kenyang. 

Makanan ini terbuat dari jagung pulen dan santan yang disajikan dalam bentuk bubur.

Orang-orang yang menjajakan makanan ini sudah tidak banyak lagi. Maka bisa dikatakan makanan ini hampir punah. 

Maka dari itu untuk mempertahankannya, salah seorang pedagang Bassang yang berada di Jalan Satando memberi inovasi topping milo agar terasa lebih enak, menarik, dan lebih banyak yang menyukai.

Kidu

Makanan Ulat Kidu via www.resep-indonesia.com

Kidu adalah makanan khas dari Suku Karo. Makanan ini merupakan makanan menu utama pada acara tradisi setiap tahunnya. 

Kidu merupakan makanan dari ulat pohon enau yang telah membusuk. Ulat ini bisa dimakan mentah ataupun dimasak dengan bumbu arsik.

Makanan ini menjadi langka karena bahan utama dan bahan tambahannya sulit ditemukan. 

Bahkan, tidak semua orang bisa mengolah makanan tersebut. Karena jika salah memasaknya maka akan membuat sakit perut.

Grontol

Grontol Jagung via myhomediaryinturkey.blogspot.com

Makanan tradisional yang berbahan dasar jagung manis ini berasal dari wilayah Jawa Tengah. 

Grontol bisa juga dikenal dengan Borondong Jagung oleh masyarakat Sunda. 

Pengolahannya hanya merebus jagung lalu ditaburi dengan parutan kelapa dan gula pasir. Parutan kelapa ini membuat makanan ini terasa gurih dan lebih nikmat. 

Wedang Tahu

Wedang Tahu resephariini.com

Wedang Tahu adalah salah satu jenis kuliner tradisional berupa minuman, ciri khas Kota Semarang. 

Konon, minuman ini berasal dari Tiongkok dan pertama kali dijajakan di Semarang. Minuman ini terbuat dari sari kedelai yang direbus selama sekitar 4 jam sampai menjadi bubur tahu. 

Minuman ini disajikan dengan campuran jahe sehingga membuat badan lebih terasa hangat setelah meminumnya. Kini semakin minim orang yang menjajakan minuman tradisional ini.

Clorot

Clorot via membuatkuebasah.com

Clorot merupakan makanan kue basah khas dari daerah Purworejo. Makanan ini terbuat dari tepung beras dan gula merah yang dikukus dengan janur (daun kelapa muda). 

Cara memakannya pun termasuk unik, yakni tinggal menekan ke atas bagian bawah bungkusan janur.

Pembuatan Clorot memang butuh ketrampilan tinggi. Karena diharuskan hati-hati saat menuangkan adonan ke wadah janur. Lilitan janur harus dibuat kencang agar adonan tidak bocor. 

Kini, kepopuleren kue basah ini memang sudah kalah saing dengan kue-kue basah lainnya yang lebih modern.

Semanggi Surabaya

Pecel Semanggi via dparagon.com

Makanan ini merupakan makanan khas dari Surabaya yang berbahan baku rumput semanggi. Pembuatannya dicampur dengan rebusan kecambah. 

Sedangkan bumbunya terdiri dari garam, gula, cabai, petis, kacang tanah, dan ketela rambat.

Sekilas makanan ini mirip seperti pecel, namun yang membedakan adalah cita rasa petis dan ketela rambatnya. 

Hal yang unik adalah kamu tidak memerlukan sendok untuk memakannya, tapi menggunakan krupuk uli yang lebar sebagai pengganti sendok dan sekaligus sebagai lauknya. 

Yang menjadikan makanan ini semakin langka adalah sulit mendapatkan bahan baku rumput semanggi.

Jaha

Jaha Ketan Bambu via www.jayanjayan.com

Jaha atau Ketan Bambu adalah makanan khas dari Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Pembuatan makanan ini adalah dengan merendam beras ketan yang telah dibumbui dengan jahe dan rempah-rempah. 

Perendaman menggunakan santan kelapa sampai mengendap.  Setelah itu diisikan ke dalam bambu yang bagian dalamnya dilapisi daun pisang kemudian dibakar. Makanan ini biasanya hanya dapat ditemui pada hari raya dan upacara tradisional di Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.

Gulali

Gulali via ayosebarkan.com

Di saat kecil makanan ini mungkin sering kita temui, bahkan menjadi makanan favorit anak kecil pada tahun 80-90'an. Gulali terbuat dari gula yang dipanaskan hingga mengental. 

Penjual gulali biasanya sambil menunjukkan ketrampilannya membentuk cairan gula tersebut menjadi bentuk-bentuk yang unik sesuai permintaan pembeli. 

Bahkan, anak kecil jaman dahulu sudah pintar membuatnya sendiri dengan alat tradisional yaitu menggunakan batok kelapa sebagai tempat memanasi gula dan kayu bakar. Jajanan tradisional ini hampir sudah tidak ada yang menjualnya.

Cenil

Cenil via resep-makanan.net

Cenil merupakan makanan khas yang sudah melegenda di masyarakat Madura. Jajanan pasar ini terbuat dari tepung kanji yang dibentuk memanjang dan berwarna-warni . Toppingnya adalah parutan kelapa dan cairan gula aren.

Kue Cucur

Cucur via serambiummah.tribunnews.com

Kue Cucur merupakan makanan khas Betawi yang terbuat dari tepung beras sebagai bahan dasarnya. 

Warna kecoklatan pada kue manis ini adalah hasil dari campuran gula merah yang membuat lebih terasa legit dan manis khususnya pada bagian tengah kue. Sedangkan bagian pinggirnya, lebih berbentuk kering yang memberikan rasa gurih.

Kue Rangi

Kue rangi via aniverdi.blogspot.com

Kue ini juga berasal dari Betawi. Kue Rangi terbuat dari tepung kanji yang dicampur parutan kelapa yang kasar kemudian dipanggang. Penyajiannya disajikan dengan kinca gula merah. Penjual kue ini sudah sangat jarang. 

Maka dari itu, banyak warga Jakarta tidak tahu dengan kue ini.

Selendang Mayang

Selendang Mayang via www.tokomesin.com

Minuman tradisional Es Selendang Mayang atau Es Cendol Parek ini juga berasal dari Betawi. 

Konon, dulu minuman ini sering dikonsumsi untuk menyembuhkan penyakit panas dalam. Kuliner ini terbuat dari tepung sagu yang dikombinasikan dengan tepung beras lalu diberi pewarna makanan. 

Penyajiannya dicampurkan dengan santan matang, sirup gula jawa, dan es batu.

Kue Putu

Kue putu via yogyakarta.panduanwisata.id

Masih ingatkah anda dengan ciri khas bunyi yang menjual Kue Putu?. Suara khas ini berasal dari uap yang keluar dari alat suitan pedagang Kue Putu. 

Kue Putu adalah jenis kue tradisional yang berisi gula jawa, parutan kelapa, dan tepung beras yang berbutir kasar. Biasanya disajikan dengan warna kue yang hijau atau putih. 

Peuyeum Hanjeli

Peuyeum Hanjeli via hanjelifarm.blogspot.com

Makanan tradisional ini merupakan makanan khas Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedan. Saat ini hanya ada di Kecamatan Pamulihan saja. Hanya satu orang saja yang bisa membuat makanan ini, Ma Uwat namanya (81 tahun) di Desa Cilembu.

Peuyeum Hanjeli memiliki rasa yang manis namun cita rasanya berbeda dengan Peuyeum Singkong dan Peuyeum Beras Ketan. 

Alasan lain yang membuat makanan ini hampir punah karena pohon hanjeli yang menjadi bahan pokok membuat makanan ini sudah jarang ditemukan.

Ombus-Ombus

Ombus-ombus via www.travelmatekamu.com

Makanan ini berasal dari Sumatera Utara. Ombus-Ombus terbuat dari tepung beras, kelapa, dan gula merah (aren). Kuliner yang manis ini akan terasa lebih nikmat saat masih hangat dan disajikan sebagai makanan pelengkap minum teh atau kopi.

Getuk Lindri

Gethuk lindri via www.jendelakuliner.com

Getuk Lindri adalah makanan tradisional dari singkong masak yang digiling halus dengan gula pasir, lalu dibubuhi dengan pewarna makanan dan vanili, setelah itu itu dicetak kecil-kecil memanjang dan dipadatkan. 

Pengolahan getuk lindri dengan cara tradisional akan lebih menghasilkan cita rasa yang lebih autentik daripada diolah dengan menggunakan mesin. 

Getuk lindri ini biasanya banyak ditemukan di daerah jawa tengah dan jawa timur dengan ciri khas dijajakan menggunakan gerobak sambil diputarkan musik dangdut, campursari, atau disco pop.

Awug

Awug via resepcaramasak.com

Awug adalah panganan yang terbuat dari bahan tepung beras, kelapa, daun pandan, dan gula merah. Kuliner tradisional ini merupakan jajanan khas Sunda. 

Sekilas, awug hampir mirip dengan kue putu karena bahannya pun hampir mirip. Namun, yang membedakan adalah cara pengukusannya menggunaka semacam bakul nasi dari rotan yang berbentuk kerucut.



Nah, itulah sebagian kecil makanan-makanan tradisional yang hampir susah dicari. 

Bagi yang ingin berbisnis kuliner, mungkin saya sarankan untuk berbisnis kuliner tradisional ini dengan memberi sentuhan inovasi agar terkesan unik tetapi tidak meninggalkan ciri khas rasa asli makanan tersebut. 

Anda tidak hanya mendapatkan keuntungan saja, namun, anda juga bisa ikut serta melestarikan warisan budaya kuliner tradisional Indonesia.
Share:

Blog Archive